Ketika Hobiku Berwirausaha
Oleh Mochammad Najmul Afad

Aku tak tahu hobiku ini benar atau salah, tapi memang inilah hobiku. Berwirausaha adalah hobiku. Aneh tapi mengasyikkan.
Menurut temanku widura berwirausaha mempunyai dua arti. Pertama, seni memutar uang yang merujuk arti seorang wirausaha dengan modal uang diolah menjadi sebuah usaha. Sejumlah uang dikeluarkan untuk modal usaha, dan terjadilah perputaran modal, transaksi pembeli dan penjual dan alhasil sebuah keuntungan.
Kedua, seni “memeras” uang orang lain. Wirausaha model ini bisa dibilang tanpa modal uang. Wirausaha yang bermodal komunikasi lisan, tulisan maupun dengan komunikasi lainnya untuk menarik pembeli. Contoh sederhananya adalah makelar.
Dua definisi yang coba saya paparkan di atas paling tidak bisa menjadikan gambaran wirausaha yang tepat untuk kalangan supersibuk, sibuk dan tidak sibuk. Meskipun sejatinya semua orang sibuk dengan pekerjaannya dan penganggurannya. Namun saya yakin apapun yang disukai seseorang pasti menjadi rujukan pertama beraktivitas dibanding pilihan lainnya.
Benar, apa yang disukai harus diketahui sesorang jika dia ingin maju. Bahkan beberapa orang sukses melejit gara-gara hobi. Lantas apa kesukaan atau hobi anda?
Berwirausaha itu bermental baja, ketika jatuh dia akan bangun lagi, jatuh lagi bangun lagi hingga tahan banting. Dan inilah yang menjadikan wrausaha semakin cerdas mencari celah setiap lini dalam kehidupan masyarakat. Ketika orang lain melihat temannya hanya sebagai teman yang menemani kuliah atau aktivitasnya, seorang wirausaha melihat temannya sebagai relasi yang kelak melejitkan keuntungan usahanya. Relasi-relasi inilah yang menjadikan wirausaha mudah mengembangkan usahanya, makanya wirausaha juga mempunyai hobi bersilaturrahim.
Selain hobi silaturrahim, seorang wirausaha juga ahli dalam melakukan penelitian. Sebagai contoh, ketika saya akan membuka usaha donat. Sebelum memilih usaha ini saya memikirkan beberapa pertimbangan, diantaranya :
1.      Usaha apa yang bisa dijalankan dijalankan, mudah mengelola, prospek kedepan cukup bagus dan punya nilai?
Usaha donat ini dapat dikatakan mudah untuk dijalankan, mudah mengelolanya. Usaha makanan khususnya donat prospek ke depan cukup bagus, karena usaha makanan tidak akan kalah dipasaran, apalagi di UNNES yang banyak mahasiswanya. Usaha ini juga mempunyai nilai sosial menengah ke atas karena makan roti adalah kebiasaan orang-orang di negara maju jadi mungkin dapat menaikkan status konsumen ketika makan donat.
2.      Produk apa yang dibutuhkan oleh pasar khususnya mahasiswa?
Saya melihat peluang, mahasiswa banyak yang suka ngemil, mereka jarang sarapan dan kadang malas untuk keluar kost membeli makanan, apalagi saat hujan. Sehingga produk donat ini saya kira bisa menjadi peluang usaha.
3.      Bagaimana pemasaran produk?
Pemasaran produk dengan dititipkan di kost dan saya bawa keliling kampus saat akan dan setelah kuliah. Mahasisiwa yang lapar di kelas bisa langsung membeli donat pada saya. Dan mahasiswa yang malas keluar kost untuk membeli makan terutama hujan bisa langsung membeli donat yang telah ada di kostnya. Pemasaran produk ini saya pikirkan cukup matang, jangan sampai saya tidak bisa memenejemen waktu sehingga tidak ada waktu belajar, padahal saya disini tujuannya untuk menuntut ilmu.
4.      Dimana daerah pemasaran?
Daerah pemasaran usaha saya adalah di kampus  UNNES dan tempat kost-kostan teman-teman saya.
5.      Bagaimana cara memperluas pasar?
Saya adalah mahasiswa jurusan Pendidikan Sosiologi dan Antropologi maka paling tidak saya harus mengenal bahkan kalau bisa dekat dengan seluruh mahasiswa Sos Ant. Saya berasal dari Batang, karena banyak teman saya yang kuliah di UNNES maka saya bisa menitipkan barang dagangan saya ke teman-teman saya baik yang dari Batang ataupun jurusan Sos Ant. Kemudian dimana saya berada disitulah saya harus memberanikan diri menawarkan barang dagangan saya. Pesan ayah teman saya selalu saya pegang, “hidup itu akan enak jika ke atas, ke samping dan ke bawah terjaga”. Artinya baiklah dengan Allah, baiklah dengan atasan, guru, baiklah dengan teman, baiklah dengan adik-adikmu.
6.      Dimana saya dapat mengambil produk?
Saya mencari pemasok donat yang letaknya dekat dengan tempat saya berada. Poin plusnya pemasok donat tadi juga sering memberi nasehat tentang cara berdagang dan sabar dalam menghadapi segala ujian.

Secara garis besar lagi-lagi saya mengatakan jika ingin sukses ada tiga kuncinya. Pertama, carilah guru, kedua teman atau komunitas serta yang ketiga lingkungan yang mendukung. Seorang guru yang membimbing diri kita untuk sukses lahir batin. Teman atau komunitas yang selalu mensuport diri kita untuk terus maju. Dan terakhir lingkungan yang “memaksa” kita untuk berkembang. Selamat mencoba, semoga bermanfaat.

Batang, 18 September 2015

Unknown

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar