MUTIARA PERS Edisi 1 2015
Info Jurusan
Ikuti
Peraturan, Nomenklatur Prodi Pendidikan Sosiologi dan Antropologi Berganti
Semarang, Mei 2015
Sehubungan dengan
himbauan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan nomor 0404/E3.2/2015 kini Program Studi (Prodi)
Pendidikan Sosiologi dan Antropologi akan diubah menjadi Prodi Pendidikan
Sosiologi. “Perubahan nama prodi saat ini mau dirapatkan. Surat permohonan dari
jurusan sudah dikirimkan ke pusat. Kita tinggal menunggu Surat Keputusan.” Ujar
Drs. MS. Mustofa, MA selaku Ketua Jurusan Sosiologi dan Antropologi.
Prodi Pendidikan
Sosiologi dan Antropologi awalnya diselenggarakan pada tahun akademik 2001/2002
berada di bawah naungan Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial Unnes. Namun
mulai 25 Oktober 2004, Prodi Pendidikan Sosiologi dan Antropologi secara resmi
memisahkan diri dari Jurusan Sejarah dan menjadi jurusan Sosiologi dan
Antropologi. Pada masa perjalanannya Prodi Sosiologi dan Antropologi berhasil
meraih akreditasi “A”. Seiringnya waktu Prodi Pendidikan Sosiologi dan
Antropologi dirasa kurang tepat disebut sebagai sebuah Prodi karena didalamnya
mencakup 2 cabang ilmu sekaligus, sehingga kajiannya lebih memberatkan
mahasiswa. Oleh karena itu, Prodi Pendidikan Sosiologi akan coba diterapkan
karena dinilai cukup efektif dan membuat fokus kajian prodi menjadi lebih
terarah.
Kementrian Riset dan
Teknologi dan Pendidikan Tinggi menghimbau kepada semua Program Pendidikan di
Perguruan Tinggi tidak diperkenankan menggunakan kata ‘dan’ dalam nama Prodi.
Dengan adanya himbauan tersebut, Prodi Pendidikan Sosiologi dan Antropologi
Unnes mengajukan nama baru Prodinya menjadi Pendidikan Sosiologi kepada pusat. Pada
akhirnya, nama prodi memang harus berubah, jika tidak maka Jurusan akan “kerepotan”
dimasa mendatang.
Perubahan nama prodi
menjadi Pendidikan Sosiologi tidak menghilangkan mata kuliah yang merujuk pada
cabang ilmu Antropologi. Meskipun ada beberapa dalam kurikulum yang diubah,
mata kuliah yang berbau Antropologi tetap diadakan dalam mata kuliah pilihan
untuk mengarahkan mahasiswa yang bidang skripsinya memfokuskan pada kajian
Antropologi. Dalam Prodi baru, mahasiswa tinggal melanjutkan mata kuliah yang
telah dipelajari selama belajar di Prodi Pendidikan Sosiologi dan Antropologi. Dengan
peraturan Menteri Ristek dan Dikti yang baru, juga mewajibkan mata kuliah Kewirausahaan
bagi seluruh mahasiswa dari semua program pendidikan, termasuk Program Studi
Pendidikan Sosiologi.
“Akreditasi tetap A
sampai tahun 2018. Tinggal bagaimana mahasiswa dan dosen mempertahankannya.
Mengenai pengadaan Pendidikan Antropologi dan Ilmu murni kita pikirkan nanti.”
Jelas Ketua Jurusan Sosiologi dan Antropologi Unnes. Dosen yang mengajar masih
tetap dan masalah penambahan dosen akan dilakukan ketika Jurusan sudah siap
untuk menambah prodi. Nama Jurusan sendiri masih tetap Sosiologi dan
Antropologi, hanya saja Prodinya yang berubah menjadi Pendidikan Sosiologi
imbuhnya.
(Ayu ’14 dan Hangga ’14)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar