87 Sekolah Di Jateng akan Ikuti Ujian Nasional Online
Jumat, 10 April 2015 10:34 WIB
TRIBUN TIMUR/TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
SIMULASI
UJIAN ONLINE - Sejumlah siswa SMAN 1 Makassar melakukan simulasi Ujian
Nasional (UN) secara semi online di Ruangan Ujian, Makassar, Senin
(23/3). Meskipun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
memberlakukan teknis ujian baru yaitu pengerjaan soal secara online,
namun beberapa sekolah di Makassar masih terkendala dengan infrastruktur
seperti ketersediaan komputer dan jaringan internet. TRIBUN
TIMUR/SANOVRA JR
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG- Sebanyak 87 sekolah di Jateng
akan melaksanakan UN online berbasis komputer atau Computered Based
Test (CBT). Jumlah itu belum termasuk beberapa sekolah SMK di Kota
Semarang.
Sekolah yang akan laksanakan UN Online terdiri dari 70 SMK, 10 SMA, dan 7 SMP. Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, Nur Hadi Amiyanto dalam konferensi pers kepada awak media di kantor Dinas Pendidikan, Jalan Pemuda, Semarang, Kamis (9/4/2015).
Menurutnya semua sekolah itu sudah suka rela menyatakan siap untuk menyelenggarakan Ujian Nasional CBT.
"Saya sudah lihat kesiapannya beberapa sekolah dan memang mereka memiliki prasarana yang memadahi," jelasnya kepada awak media.
Prasarana itu mulai dari komputer, server, hingga ketersediaan pembangkit listrik jika listrik padam tiba-tiba. Diakuinya jumlah penyelenggaran UN Online di Jateng memang bukan yang terbanyak di Indonesia.
"Tapi tidak apa-apa, tahun depan kami berharap bisa lebih banyak terutama untuk kategori SMP yang tahun ini baru sekitar tujuh sekolah saja," paparnya.
Di lain sisi, ketua panitia ujian nasional Jawa Tengah, Tri Handoyo menjelaskan UN Online berbeda dengan UN CBT. Jadi kekhawatiran akan putusnya jaringan internet bisa ditepis.
"UN Online servernya satu, didistribusikan melalui jaringan internet saat UN diselenggarakan, kalau UN CBT soalnya hanya berada di server lokal di masing-masing sekolah," paparnya.
Meski demikian dia memastikan soal tidak akan bocor meski satu komputer digunakan maksimal tiga orang. Keyakinannya itu karena ada Bank Soal yang digunakan untuk mendistribusikan soal ke masing-masing komputer.
"Jadi soal bisa diacak, ada kategorinya sendiri soal sangat mudah, mudah, sedang dan sulit dalam penyebarannya ke masing-masing komputer akan diacak dan soalnya berbeda beda," pungkasnya. (*)
Sekolah yang akan laksanakan UN Online terdiri dari 70 SMK, 10 SMA, dan 7 SMP. Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, Nur Hadi Amiyanto dalam konferensi pers kepada awak media di kantor Dinas Pendidikan, Jalan Pemuda, Semarang, Kamis (9/4/2015).
Menurutnya semua sekolah itu sudah suka rela menyatakan siap untuk menyelenggarakan Ujian Nasional CBT.
"Saya sudah lihat kesiapannya beberapa sekolah dan memang mereka memiliki prasarana yang memadahi," jelasnya kepada awak media.
Prasarana itu mulai dari komputer, server, hingga ketersediaan pembangkit listrik jika listrik padam tiba-tiba. Diakuinya jumlah penyelenggaran UN Online di Jateng memang bukan yang terbanyak di Indonesia.
"Tapi tidak apa-apa, tahun depan kami berharap bisa lebih banyak terutama untuk kategori SMP yang tahun ini baru sekitar tujuh sekolah saja," paparnya.
Di lain sisi, ketua panitia ujian nasional Jawa Tengah, Tri Handoyo menjelaskan UN Online berbeda dengan UN CBT. Jadi kekhawatiran akan putusnya jaringan internet bisa ditepis.
"UN Online servernya satu, didistribusikan melalui jaringan internet saat UN diselenggarakan, kalau UN CBT soalnya hanya berada di server lokal di masing-masing sekolah," paparnya.
Meski demikian dia memastikan soal tidak akan bocor meski satu komputer digunakan maksimal tiga orang. Keyakinannya itu karena ada Bank Soal yang digunakan untuk mendistribusikan soal ke masing-masing komputer.
"Jadi soal bisa diacak, ada kategorinya sendiri soal sangat mudah, mudah, sedang dan sulit dalam penyebarannya ke masing-masing komputer akan diacak dan soalnya berbeda beda," pungkasnya. (*)
Editor: Budi Prasetyo
Sumber: Tribun Jateng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar